11 Jenis Jadwal Kerja Karyawan yang Permudah Attendance System Bisnis

Jadwal kerja karyawan yang dipikirkan dengan matang membantu alur kerja tetap berjalan seperti jarum jam, yang memastikan operasional yang efisien, merencanakan pekerjaan sesuai dengan kehadiran karyawan, meningkatkan transparansi, membantu karyawan mencapai keseimbangan kerja / hidup, menurunkan pergantian karyawan, hingga meningkatkan kepuasan pelanggan / klien.

Maka dari itu, pahami jenis jadwal kerja karyawan yang mempermudah attendance system bisnis Anda.

manajemen waktu

1. Jadwal Penuh Waktu

Jadwal penuh waktu membuat karyawan bekerja antara 35 dan 40 jam per minggu. Ini biasanya terkait dengan posisi pekerjaan yang jumlah dan jenis beban kerjanya membutuhkan jadwal kerja karyawan full-time. 

UU Ketenagakerjaan sendiri mengamanatkan bahwa karyawan yang bekerja dengan jadwal penuh waktu harus menerima tunjangan karyawan. Sebagian besar karyawan bekerja dalam jumlah hari yang sama dalam seminggu dan jumlah jam yang sama per hari. Namun, jam kerja tepatnya mungkin tetap (mis. 9:00 – 17:00) atau fleksibel (mis. 8 jam per hari, tanpa urutan tetap).

Contoh: Seorang desainer in-house dijadwalkan bekerja 40 jam per minggu, 8 jam per hari, dari Senin hingga Jumat.

2. Jadwal Paruh Waktu

Jadwal paruh waktu membuat karyawan bekerja kurang dari jadwal penuh waktu yang ditentukan oleh perusahaan (misalnya, di perusahaan yang menghitung 35 jam per minggu sebagai penuh waktu, jika lebih sedikit dihitung sebagai paruh waktu). 

Dalam hal ini, biasanya terkait dengan posisi pekerjaan yang jenis beban kerjanya memungkinkan beberapa karyawan paruh waktu untuk melaksanakannya, atau yang jumlahnya tidak memerlukan pekerjaan penuh waktu. 

Karyawan dengan jadwal paruh waktu mungkin tidak mendapatkan tunjangan karyawan seperti pekerja penuh waktu. Jadwal tersebut mungkin konsisten (mis. 9:00 – 14:00 setiap hari kerja), atau lebih tidak menentu (mis. 8:00 – 13:00 dari Senin hingga Rabu + 13:00 – 18:00 pada hari Sabtu dan Minggu).

Contoh: Karyawan restoran yang bekerja total 25 jam per minggu, selama waktu sibuk dalam sehari.

3. Jadwal Tetap

Jadwal tetap memiliki jadwal dengan jumlah hari dan jam kerja yang sama per minggu. Dapat digunakan untuk semua jenis bisnis yang mengharuskan karyawan untuk bekerja pada waktu yang sama, atau melayani pelanggan / klien selama jam buka tetap. Jadwal tetap mungkin melibatkan pekerjaan penuh waktu atau paruh waktu.

Contoh: Tim HR yang dijadwalkan untuk bekerja Senin hingga Jumat, dari pukul 09.00 hingga 17.00.

4. Jadwal yang Fleksibel

Jadwal yang fleksibel mengatur seorang karyawan perlu bekerja dalam jumlah jam tertentu per hari, sebagai persyaratan minimum (misalnya 6 jam). Namun, jam kerja sebenarnya akan bergantung pada waktu kedatangan karyawan di tempat kerja (mis. Karyawan tiba pada hari Senin pukul 8:00 dan kemudian bekerja hingga pukul 14:00. Namun, dia tiba pada pukul 09:00 pada hari Selasa dan kemudian bekerja sampai pukul 15:00). 

Jadwal seperti ini dapat jadi karyawan full time atau part time. Dapat digunakan untuk semua jenis bisnis yang tidak mengharuskan karyawan untuk bekerja pada waktu yang sama, atau melayani pelanggan / klien selama jam buka tetap.

Contoh: Seorang spesialis IT yang dijadwalkan untuk bekerja Senin hingga Jumat selama 8 jam per hari, dari saat kedatangan ke kantor.

5. Jadwal Berbasis Shift

Jadwal berbasis shift biasanya diterapkan dalam bisnis yang beroperasi selama 10 jam atau lebih per hari. Jika sebuah bisnis beroperasi 24/7, biasanya mereka menerapkan pendekatan tiga shift: karyawan selalu bekerja atau bergiliran bekerja pada shift pertama (shift pagi), shift kedua (shift sore), dan shift ketiga (shift malam).

Contoh: 3 orang petugas SPBU yang bekerja secara bergilir dalam tiga shift (7:00 pagi – 3:00 sore; 3:00 sore – 11:00 malam; 11:00 malam – 7:00 pagi) Senin sampai Kamis.

6. Jadwal Musiman

Jadwal musiman mungkin berbasis shift, fleksibel, tetap, paruh waktu, atau penuh waktu, tetapi terbatas pada musim atau periode waktu tertentu (misalnya musim liburan musim dingin di bulan November dan Desember).

Contoh: Dua Sinterklas dijadwalkan bekerja di pusat perbelanjaan sepanjang bulan November dan Desember, dalam dua shift ( Shift 1: 8:00 – 14:00; Shift 2: 2:00 – 20:00).

7. Jadwal Lembur

Jadwal lembur melibatkan pekerjaan lebih dari standar 40 jam per minggu. Tergantung pada hari atau lamanya lembur. Pembayaran gaji jadwal lembur sesuai Undang Undang yang diberlakukan.

Contoh: Seorang pramusaji dijadwalkan untuk bekerja 45 jam dalam satu minggu – 5 jam tambahan yang dijadwalkan dianggap lembur.

8. Jadwal yang Padat

Jadwal yang melibatkan pekerjaan tradisional 35-40 jam per minggu, tetapi dalam beberapa hari.

Contoh: Karyawan toko laundry dijadwalkan bekerja 40 jam per minggu, 10 jam per hari (7:00 pagi – 5:00 sore) Senin sampai Kamis.

9. Jadwal Rotasi

Jadwal bergilir biasanya dikaitkan dengan pekerjaan berbasis shift. Karyawan diberi shift berdasarkan pola yang telah ditentukan, biasanya setiap minggu atau setiap hari.

Contoh: Seorang dokter dijadwalkan untuk bekerja 12 jam shift siang pada hari Senin dan Sabtu dan shift malam 12 jam pada hari Selasa dan Minggu. Rabu, Kamis, dan Jumat libur.

10. Jadwal Terpisah

Jadwal terpisah melibatkan penguraian hari kerja menjadi tiga poin berbeda:

  • Bekerja selama beberapa jam sekaligus
  • Memiliki beberapa jam libur
  • Bekerja selama beberapa jam setelah “istirahat”

Contoh: Seorang supir taksi dijadwalkan untuk bekerja dari jam 5 pagi sampai jam 9 pagi, istirahat dari jam 9 pagi sampai jam 2 siang, dan kemudian bekerja kembali dari jam 2 siang sampai jam 7 malam.

11. Jadwal Panggilan

Jadwal panggilan melibatkan karyawan yang tersedia selama waktu tertentu dalam sehari, atau hari-hari pada umumnya, ketika mereka tersedia untuk dipanggil bekerja.

Contoh: Petugas pemadam kebakaran yang dijadwalkan untuk bekerja sesuai panggilan harus berada di sekitar 5 menit dari stasiun pemadam kebakaran selama hari yang dijadwalkan.

Itulah 11 jenis jadwal kerja yang mempermudah attendance system dalam bisnis Anda. Namun, untuk lebih memudahkan Anda dalam membuat sampai melacak jadwal kerja karyawan, andallkan Talenta sebagai attendance system bisnis Anda.

Mulai dari penyusunan jadwal kerja, pergantian shift, hingga pelaporan absensi sudah tersedia secara otomatis dan diperbarui secara realtime. Bahkan, akses pun cepat langsung drati smartphone masing-masing karyawan. Yuk, coba demo gratis Talenta. 

Tinggalkan komentar