Anda tertarik untuk melakukan investasi tapi masih ragu? Reksa dana bisa jadi pilihan yang tepat untuk Anda. Ada berbagai macam jenis reksa dana, salah satunya adalah reksa dana campuran. Apa itu investasi reksa dana campuran dan bagaimana tips investasi untuk pemula?
Sebelum mulai, Anda perlu pahami terlebih dahulu apa itu reksa dana. Reksa dana adalah wadah untuk mengumpulkan dana dari pemodal atau investor yang akan dikelola oleh manajer investasi ke dalam berbagai instrumen seperti obligasi, pasar uang, dan saham.
Reksa dana cukup populer di kalangan anak muda karena bisa menggunakan modal kecil, risiko rendah dan kepraktisannya. Untuk Anda yang pemula dan masih belajar tentang cara investasi reksa dana, yuk, pelajari dulu tips investasi reksa dana berikut!
Daftar Isi
1. Kenali Jenis dan Cara Kerja Reksa Dana
Bagi pemula, reksa dana memang menjadi pilihan menarik untuk berinvestasi. Namun, meskipun praktis dan mudah, reksa dana juga memiliki risiko walaupun lebih kecil dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.
Namun jangan khawatir, yang penting Anda pahami dulu cara kerja reksa dana. Salah satu keunggulan reksa dana adalah adanya verifikasi investasi, yakni dana yang Anda investasikan akan dibagi ke beberapa instrumen yang diatur oleh manajer investasi.
Jadi investasi Anda tidak hanya dimasukkan ke satu perusahaan saja, tetapi ke beberapa perusahaan. Ini menguntungkan karena apabila satu perusahaan sedang turun, maka investasi Anda tidak langsung turun juga karena masih ada yang disimpan pada perusahaan lainnya.
Secara umum, terdapat 4 jenis reksa dana, yaitu pasar uang, obligasi, saham, dan campuran.
1. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang merupakan jenis reksa dana yang dikenal minim risiko, sehingga keuntungannya bisa dikatakan lebih kecil dari jenis reksa dana lainnya.
Reksa dana pasar uang menempatkan seluruh dana investasi ke surat utang berharga dengan jatuh tempo di bawah satu tahun seperti deposito dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
2. Reksa Dana Obligasi
Reksa dana obligasi atau biasa disebut reksa dana pendapatan tetap ini menaruh minimal 80% dana investasi ke dalam obligasi atau surat utang jangka panjang. Jenis reksa dana ini memiliki risiko cukup rendah dengan keuntungan lebih besar dari reksa dana pasar uang.
3. Reksa Dana Saham
Reksa dana saham cocok untuk investor yang berani, soalnya, reksa dana saham punya risiko tinggi walaupun dengan kemungkinan return yang tinggi juga.
Sebagian besar dana akan dialokasikan ke instrumen surat berharga kepemilikan suatu perusahaan dan sisanya dimasukkan ke pasar uang.
3. Reksa Dana Campuran
Seperti namanya, reksa dana campuran mengalokasikan dana investasi ke berbagai instrumen, dengan besaran 1-79% untuk saham atau obligasi dan sisanya pasar uang. Untuk porsinya akan diatur oleh manajer investasi.
Umumnya, reksa dana campuran di Indonesia menempatkan dana lebih besar di saham, tetapi manajer investasi dapat mengatur apabila kondisi saham sedang tidak bagus, dana dapat dialokasikan ke obligasi, atau sebaliknya.
Tetapi kondisi saham dan obligasi terkadang sulit ditebak, karena itu reksa dana campuran tetap memiliki risiko walaupun tidak sebesar saham.
2. Tentukan Tujuan Investasi
Setelah memahami cara kerja reksa dana, tentukan tujuan Anda berinvestasi. Ini penting untuk menentukan instrumen yang tepat sesuai kebutuhan. Apabila anda bertujuan investasi jangka panjang antara 3-5 tahun, maka anda bisa mencoba reksa dana campuran.
3. Kenali Profil Risiko
Profil risiko adalah batas toleransi Anda dalam menerima risiko. Profil risiko konservatif artinya anda hanya bisa menerima risiko kecil, sedangkan moderat memiliki batas risiko sedang, dan agresif berarti mampu menerima risiko tinggi.
Bila profil risiko Anda konservatif atau moderat, anda bisa mengambil reksa dana campuran untuk jangka waktu 3-4 tahun, dan bila profil Anda agresif, manfaatkan reksa dana campuran untuk tujuan 4-5 tahun.
4. Pelajari Rekam Jejak Reksa Dana
Saat menentukan reksa dana yang akan Anda pilih, pastikan anda gali informasi reksa dana tersebut secara detail. Periksa rekam jejak selama beberapa bulan hingga satu tahun terakhir, juga pelajari prospektus reksa dana tersebut.
Prospektus reksa dana adalah informasi mengenai proses pengelolaan dana investasi, siapa saja pengelolanya, dan informasi penting lainnya.
5. Pilih Manajer Investasi
Langkah yang tidak kalah penting adalah memilih perusahaan manajer investasi. Pastikan perusahaan manajer investasi itu sudah tercatat dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Perusahaan manajer investasi kredibel umumnya memiliki tim investasi lengkap dengan struktur pengelolaan investasi yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
Anda masih bingung menentukan manajer investasi? Salah satu manajer investasi yang ada di Indonesia adalah Reksa Dana Manulife yang dikelola oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) dan sudah terdaftar serta diawasi OJK.
Anda bisa memilih di antara 31 produk reksa dana yang ditawarkan oleh MAMI, baik reksa dana campuran, saham, pendapatan tetap, serta pasar uang. MAMI juga memiliki pilihan produk reksa dana syariah.
Nah, setelah mempelajari tips investasi reksa dana tadi, apakah Anda sudah yakin untuk memulai perjalanan investasi Anda?