Punya asset untuk investasi jangka panjang. Investasi crypto bisa jadi pilihan masa kini. Sebagai mata uang digital, Crypto terbukti menjadi primadona bagi investor generasi Z dimana dunia digital sudah menjadi keseharian.
Investasi Crypto sama seperti investasi lainnya yang memberikan keuntungan berlipat di masa depan. Namun investasi manapun juga mengandung resiko yang tinggi. Itulah mengapa setiap investor harus memikirkan matang-matang tujuan investasi agar mendapatkan keuntungan seperti yang diharapkan.
Daftar Isi
- Apa Investasi Crypto itu?
- Hal yang Diperhatikan Saat Membeli Aset Kripto
- 1. Masukkan Nilai Sesuai Kemampuan
- 2. Riset Dulu Secara Menyeluruh
- 3. Hindari Perasaan Takut Kehilangan
- 4. Selalu Bersikap Hati-Hati
- 5. Verifikasi Berita, Jangan Langsung Percaya
- 6. Waspada Bias Unit
- 7. Kripto Bukan Kunci Anda dan Bukan Koin Anda
- 8. Tak Perlu Membeli Koin Secara Utuh
- 9. Pahami Konsekuensi Pajak
- 10. Jangan Terobsesi Dengan Tinggi Rendahnya Harga
Apa Investasi Crypto itu?
Investasi Crypto atau Cryptocurrency adalah investasi jangka panjang berupa mata uang digital yang hanya bisa dipakai di dunia maya. Meskipun tidak bisa dipakai di dunia nyata, mata uang digital ini bisa ditukarkan ke mata uang lain seperti dollar atau rupiah dan bisa dipakai untuk alat pembayaran digital.
Banyak investor yang beralih ke crypto karena tak perlu uang cash dan terhindar dari resiko pencurian. Selain itu aset kripto juga tak bisa dipalsukan karena bentuknya yang berupa uang digital.
Investasi Crypto mirip dengan bursa saham. Bedanya pembeli dan penjual tidak dipertemukan lewat broker atau perantara, dalam hal ini bursa saham. Tapi pembeli dan penjual crypto bertemu langsung dan bertransaksi tanpa perantara.
Jenis investasi Crypto ada beragam. Mulai dari bitcoin, litecoin, dogecoin, bitcoincash, feathercoin, dan masih banyak lagi. Diantara jenis aset kripto tersebut, bitcoin adalah asset yang paling populer dan paling banyak digunakan.
Staking Crypto
Investasi crypto tak jauh dari pengumpulan coin yang menjadi mata uang digitalnya. Coin-coin dari bitcoin ini akan dikunci untuk bisa digunakan sebagai alat pembayaran digital. Proses penguncian coin inilah yang disebut dengan staking coin.
Cara melakukan staking crypto yaitu dengan melakukan transaksi bitcoin di exchange atau marketplacenya bitcoin. Di sana penjual dan pembeli bertemu dan melakukan transaksi langsung tanpa perantara.
Bitcoin disimpan di dalam wallet yang berfungsi seperti dompet kita atau bank tempat kita menyimpan uang. Transaksi crypto terjadi dengan memilih pair pada exchange. Nilainya bisa berubah-ubah. Inilah yang menjadi tantangan. Jangan sampai menjual asset saat nilai mata uang crypto sedang jatuh. Belilah saat harga sedang turun, dan jual saat harga sedang naik.
Hal yang Diperhatikan Saat Membeli Aset Kripto
Investasi crypto termasuk investasi yang high risk atau resiko tinggi. Jika pandai mengatur strategi, nasabah bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat. Namun jika salah memilih waktu membeli dan menjual asset, maka kerugiannya pun bisa berlipat – lipat juga.
Demi menghindari kecerobohan yang membuat nasabah rugi besar, sebaiknya perhatikan 10 hal berikut ini sebelum membeli asset kripto.
1. Masukkan Nilai Sesuai Kemampuan
Investasi crypto termasuk investasi yang sangat beresiko. Karena itu jangan memasukkan angka melebihi kemampuan. Kalau bisa gunakan uang dingin yang tidak bergabung dengan uang untuk kebutuhan pokok.
Mulailah berinvestasi dengan nilai uang yang sesuai dengan kemampuan kita. Lebih bagus lagi jika uang yang digunakan untuk transaksi crypto diambil dari uang kosongan atau yang berlebih setelah dikurangi dengan kebutuhan pokok. Hal ini untuk menghindari kerugian besar. Setidaknya kerugian tersebut tidak sampai mempengaruhi kehidupan pribadinya.
2. Riset Dulu Secara Menyeluruh
Sebelum memutuskan untuk membeli aset kripto, pastikan dulu untuk mencari sumber – sumber crypto, bagaimana cara berinvestasi yang benar, berapa jumlah uang yang harus diinvestasikan dan lain-lain. Riset dulu sampai kita benar-benar paham cara berinvestasi dengan crypto.
Riset ini penting untuk menghindari kerugian. Semakin paham kita dengan transaksi crypto, semakin besar kemungkinan nasabah untuk mendapatkan keuntungan dari nilai investasi crypto yang dilakukan.
3. Hindari Perasaan Takut Kehilangan
Takut kehilangan semua asset setelah melakukan investasi crypto adalah hal yang wajar. Karena itulah disarankan untuk menggunakan uang dingin untuk berinvetasi. Sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tidak sampai menganggu keuangan yang lain.
Jika sudah kehilangan asset, maka renungkan lagi dan teliti lagi. Pelajari apa yang salah dan mulai kembali. Jangan patah semangat.
4. Selalu Bersikap Hati-Hati
Keuntungan besar di masa depan membuat investasi crypto dimasuki banyak penipu. Banyak yang menawarkan janji besar tentang proyek yang bisa menyalip bitcoin. Jangan langsung percaya. Riset dulu untuk mengetahui kebenarannya.
5. Verifikasi Berita, Jangan Langsung Percaya
Banyaknya penipu di investasi crypto mengharuskan kita untuk verifikasi setiap berita yang beredar. Seperti penampilan Elon Musk di acara Saturday Night Lve yang dimanfaatkan penipu di twitter untuk menipu banyak orang. Caranya dengan mengadakan giveaway palsu.
Bentuk penipuannya berupa intruksi dari para penipu ini kepada korbannya untuk mengirimkan uang crypto yang tujuannya untuk memverifikasi alamat korban. Setelah itu korban akan mendapatkan 10 kali lipat dari harga crypto yang sudah disetor.
Jangan langsung percaya. Verifikasi dulu berita tersebut dengan bertanya ke sumber yang terpercaya dan gali lebih dalam.
6. Waspada Bias Unit
Pahami istilah – istilah dalam investasi crypto, seperti proof of work, proof of stake, bagaimana koin PoW dan apa perbandingannya dengan hashrate, serta istilah lainnya dan dunia crypto.
Pahami juga bahwa nilai uang dari crypto berbeda-beda. Seperti misalnya asset crypto yang bernilai 1 dolar bisa lebih rendah nilainya dari bitcoin yang nilainya 58.000 dolar. Masing-masing asset crypto berbeda nilainya dan masing-masing punya kelebihan. Pahami ini dulu sebelum mulai berinvestasi.
7. Kripto Bukan Kunci Anda dan Bukan Koin Anda
Crypto tidak bisa dipegang sendirian. Untuk bisa mengawasinya diperlukan pihak ketiga yang berpengalaman. Untuk itulah pastikan untuk mempercayakan investasi Crypto pada custodian pihak ketiga yang professional, tentunya tetap dengan pengawasan nasabah.
8. Tak Perlu Membeli Koin Secara Utuh
Bitcoin ternyata bisa dibeli secara terpisah. Tak harus utuh jika memang dananya terbatas. Atur saja strategi kapan membeli bitcoin dan kapan menyimpanya untuk transaksi selanjutnya.
9. Pahami Konsekuensi Pajak
Krypto dikenakan pajak. Hal ini sudah terjadi di Amerika Serikat. Bahkan uang crypto yang digunakan untuk membeli permen seharga 1 dolar, akan tetap dihitung berapa pajaknya. Sementara di Indonesia, urusan pajak ini sedang dibidik. Jadi siap-siap saja untuk kena pajak.
10. Jangan Terobsesi Dengan Tinggi Rendahnya Harga
Pasar akan terus berkembang dari menit ke menit, jam ke jam dan hari ke hari. Pergerakan pasar ini tidak bisa ditentukan, sehingga harga crypto pun tidak bisa diprediksi. Cara cerdas untuk mengatasinya adalah dengan tidak terlalu terobsesi dengan tinggi rendahnya harga. Tapi atur strategi kapan bisa membeli saat harga turun dan menjual saat harga tinggi.
Nah itu dia yang harus diperhatikan sebelum membeli asset crypto. Pastikan untuk selalu mengingatnya agar investasi crypto berjalan dengan lancar.