Cara Merancang Pakan Ternak Sendiri yang Efisien dan Hemat Biaya

Biaya pakan menjadi komponen terbesar dalam produksi peternakan. Data BPS tahun 2024 menunjukkan bahwa hingga 70% dari total biaya operasional peternakan berasal dari pembelian pakan. Situasi ini mendorong banyak peternak untuk mencari cara membuat pakan sendiri agar lebih efisien. Dengan merancang pakan mandiri, peternak bisa menyesuaikan nutrisi sesuai kebutuhan hewan, memanfaatkan bahan lokal, serta menekan biaya produksi tanpa mengurangi kualitas hasil ternak.

Mengapa Merancang Pakan Sendiri Penting?

Merancang pakan sendiri bukan hanya soal menghemat biaya. Ini adalah langkah strategis untuk:

  • Mengoptimalkan sumber daya lokal.
  • Menyesuaikan formula pakan dengan jenis dan umur ternak.
  • Mengurangi ketergantungan terhadap pakan pabrikan.
  • Meningkatkan efisiensi konversi pakan menjadi produk ternak.

Dengan pendekatan tepat, pakan mandiri juga bisa mendukung keberlanjutan dan meningkatkan daya saing usaha peternakan.

Dasar Nutrisi yang Harus Diketahui

Untuk merancang pakan, penting memahami unsur nutrisi yang dibutuhkan ternak:

  • Energi: berasal dari karbohidrat dan lemak, seperti jagung dan dedak.
  • Protein: untuk pertumbuhan, misalnya dari bungkil kedelai dan tepung ikan.
  • Mineral: mendukung metabolisme, seperti kapur dan garam ternak.
  • Vitamin: menjaga kekebalan tubuh dan kesehatan ternak.
  • Air: sangat penting namun sering diabaikan.

Setiap jenis ternak, baik ayam, sapi, kambing, atau domba memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda tergantung umur, bobot, dan tujuan pemeliharaan.

Langkah-Langkah Merancang Pakan Ternak

Cara Merancang Pakan Ternak Sendiri yang Efisien dan Hemat Biaya
Cara Merancang Pakan Ternak Sendiri yang Efisien dan Hemat Biaya

1. Identifikasi Kebutuhan Ternak

Kenali jenis, usia, dan tujuan pemeliharaan ternak. Sapi potong memerlukan pakan tinggi energi, sedangkan ayam petelur butuh kalsium lebih tinggi. Rumus kebutuhan nutrisi dapat ditemukan dalam panduan NRC atau panduan pakan nasional.

2. Hitung Kebutuhan Nutrisi Harian

Gunakan aplikasi formulasi pakan seperti FeedForm, iNutrisi, atau spreadsheet untuk menghitung kebutuhan protein kasar, energi metabolis, dan mineral. Misalnya, ayam petelur membutuhkan energi 2800 kkal/kg dan protein 16-18%.

3. Pilih Bahan Pakan yang Tersedia

Gunakan bahan lokal seperti:

  • Dedak padi sebagai sumber energi dan serat.
  • Ampas tahu sebagai protein nabati.
  • Bungkil kelapa sebagai protein tambahan.
  • Garam dan kapur sebagai mineral.

Kombinasikan bahan ini agar mencukupi seluruh kebutuhan harian ternak.

4. Gunakan Metode Formulasi Sederhana

Rumus Pearson Square bisa digunakan untuk mencampur dua bahan utama. Jika bahan lebih dari dua, gunakan software. Perhatikan kandungan gizi dan biaya per kg dari tiap bahan agar hasilnya efisien.

5. Uji Coba Pakan dalam Skala Kecil

Produksi pakan dalam jumlah kecil, lalu berikan ke kelompok uji. Pantau performa ternak, pertumbuhan, dan feed conversion ratio (FCR). FCR dihitung dengan membagi jumlah pakan dikonsumsi dengan kenaikan bobot ternak.

6. Evaluasi dan Perbaiki Formula

Catat hasil harian seperti jumlah konsumsi pakan, pertambahan bobot, dan kondisi kotoran. Evaluasi apakah formula sudah optimal atau perlu penyesuaian. Hindari menggunakan bahan yang mudah berjamur atau memiliki kandungan antinutrisi tinggi.

Potensi Bahan Lokal yang Efisien

Beberapa bahan pakan lokal yang efisien antara lain:

  • Hijauan: rumput odot, daun singkong, dan turi.
  • Limbah agroindustri: kulit singkong, ampas kelapa, bungkil sawit.
  • Bahan fermentasi: dedak fermentasi dengan EM4 dan tetes tebu.

Bahan-bahan tersebut bisa digunakan sebagai alternatif murah namun tetap bernutrisi jika dikombinasikan dengan tepat.

Teknologi Penunjang Formulasi Pakan

Inovasi membantu memudahkan peternak menyusun pakan:

  • Software Least-Cost Formulation: mencari komposisi termurah.
  • Aplikasi mobile feed formulation: praktis untuk peternak kecil.
  • Alat mixer mini: mencampur bahan secara homogen.
  • Fermentasi anaerob: meningkatkan kualitas bahan kasar.

Teknologi ini bisa dipelajari melalui pelatihan langsung atau daring.

Regulasi dan Standar Keamanan

Pakan buatan sendiri tetap harus aman. Perhatikan hal berikut:

  • Gunakan bahan bersih dan bebas jamur.
  • Hindari antibiotik ilegal dan bahan beracun.
  • Ikuti panduan teknis dari Direktorat Jenderal Peternakan.

Pakan harus disimpan dalam tempat tertutup, kering, dan bebas tikus atau serangga agar mutu tetap terjaga.

Mengikuti Pelatihan sebagai Investasi

Untuk memahami teknik secara lengkap, peternak dapat mengikuti training pembuatan pakan ternak di Jogja. Materi yang dipelajari mencakup:

  • Teknik formulasi pakan dengan software.
  • Cara fermentasi bahan lokal.
  • Praktik pencampuran bahan.
  • Simulasi pembuatan pakan padat dan cair.

Selain itu, training manajemen peternakan di Jogja mengajarkan:

  • Pengaturan jadwal pemberian pakan.
  • Manajemen kandang dan sanitasi.
  • Evaluasi biaya operasional harian.

Pelatihan ini sangat relevan bagi pelaku peternakan pemula hingga berpengalaman.

Kesimpulan

Merancang pakan ternak sendiri adalah strategi jitu menurunkan biaya dan meningkatkan efisiensi usaha. Dengan pendekatan berbasis nutrisi, bahan lokal, serta teknologi sederhana, peternak bisa menghasilkan pakan berkualitas sesuai kebutuhan ternak. Pelatihan juga menjadi langkah penting untuk meningkatkan keterampilan secara praktis dan terstruktur.

Tinggalkan komentar