PSAK adalah suatu syarat atau ketentuan yang menjadi standar dalam perhitungan keuangan. Berbicara tentang PSAK tidak terlepas dari disiplin bidang ilmu akuntansi, PSAK merupakan singkatan dari Persyaratan Standar Akuntansi Keuangan. Tujuannya adalah sebagai acuan standar yang telah ditetapkan sehingga terdapat keseragaman dalam perhitungan laporan keuangan.
PSAK di dalamnya mengatur pula mengenai prosedur perhitungan, pencatatan, dan pengklasifikasian akuntansi di Indonesia. PSAK digunakan oleh Akuntan, Perusahaan, Instansi Pemerintahan dan Instansi atau Lembaga lain yang membutuhkan jasa Laporan Keuangan.
Laporan Keuangan adalah suatu gambaran dari kondisi keuangan baik dalam penghitungan, pengklasifikasian dan pencatatan suatu Instansi/ Lembaga/ Perusahaan yang digunakan oleh akuntan untuk menyajikan data yang dibutuhkan atau yang telah dilaksanakan sehingga dalam laporan keuangan diharapkan dapat memberikan informasi yang valid terkait aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi dan distribusi pemilik serta arus kas.
Daftar Isi
Mengapa PSAK adalah acuan standar yang digunakan dalam akuntan di Indonesia?
Sebagaimana yang telah dipaparkan di atas PSAK (Persyaratan Standar Akuntansi Keuangan) merupakan sumber atau acuan akuntan di Indonesia, hal ini terkait dengan pilar standar akuntansi Indonesia, berikut adalah ulasan 4 pilar yang mendasari akuntan di Indonesia:
1. PSAK-IFRS (Persyaratan Standar Akuntansi Keuangan- Internasional Financial Repot Standard)
Berfungsi sebagai pemberi informasi yang relevan atau valid pada pengguna laporan keuangan. Indonesia adalah anggota IFAC dimana mereka menetapkan IFRS sebagai standar akuntansinya. Sehingga sebagai bagian dari IFAC Indonesia harus mematuhi aturan yang diberlakukan.
2. SAK-ETAP (Standard Akuntansi Keuangan u/ Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik)
Laporan keuangan digunakan hanya untuk umum bagi pengguna eksternal. ETAP disebut juga turunan dari IFRS, yakni menggunakan IFRS untuk Small Medium Enterprise sebagai standar acuannya.
3. PSAK- Syariah
Indonesia memiliki penduduk yang hamper seluruhnya atau dominan adalah Muslim, oleh karena itu penetapan Syariah dan segala aspek sangat menjadi keutamaan yang akan terus diupayakan. Telah banyak Lembaga – lembaga yang menetapkan hukum Syariah seperti Bank, pegadaian dan lain – lain.
Ini lah yang menjadi dasar PSAK- Syariah bertujuan menjadi sumber acuan penerapan kebijakan Syariah dalam Lembaga – Lembaga yang menerapkannya. PSAK- Syariah sendiri dibuat berdasarkan Fatwa yang di keluarkan MUI.
4. SAP (Standar Akuntansi Pemerintah)
Standard ini dikeluarkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah daerah (LKPD) bertujuan menjamin transparansi, partisipasi dan akuntabilitas keuangan negara.
Solusi dan Keuntungan menggunakan PSAK bagi Lembaga atau Instansi
Sebagai solusi dan keuntungan menggunakan PSAK yaitu memudahkan pihak-pihak yang membutuhkan atau yang mempunyai kepentingan dalam menginterpretasi, mengevaluasi, menganalisis serta mempresentasikan suatu laporannya. Berikut adalah pihak- pihak yang membutuhkan PSAK sebagai solusi keuangan:
1. Pemegang Saham
PSAK berguna menganalisis terutama dalam kemampuan perusahaan membayar dividen.
2. Kreditur
PSAK berguna dalam mengevaluasi dalam memenuhi kewajibannya seperti memberi pinjaman atau membayar hutang tepat waktu. Sehingga pertimbangannya dapat berupa layak atau tidak layak.
3. Investor atau penanam modal
Standar ini dapat menganalisis sebagai indicator risiko atau kondisi keuangan suatu perusahaan.
4. Supplier
PSAK berfungsi dalam mengevaluasi barang yang dikirim ke perusahaan dapat di bayar segera atau tidak. Dimana SAK memberi gambaran informasi terkait kredibilitas suatu perusahaan.
5. Pemerintah
Untuk menentukan kebijakan pajak dan data statistik pendapatan nasional/ national income dalam pemerintahan, PSAK adalah acuan yang dapat diterapkan.