Cara Web Novel Laris di Era Digital : Perhatikan Kaidah Penulisannya!

Web novel berbeda dengan novel cetak yang biasanya kita baca. Pada web novel terdapat kaidah penulisan tersendiri supaya membuatnya laris di Era Digital. Keberhasilan ini tergantung pada hal-hal berikut ini :

1. Fokus Pada Bab 1

Tahap awal yang harus kamu perhatikan agar web novel laris adalah penulisan pada bab 1 yang dalam pengerjaannya harus dengan konsentrasi tinggi. Seperti sebuah rumah, bab pertama harus menjadi pintu masuk bagi pembaca. Itu artinya harus dibuat semenarik mungkin, memancing daya penasaran dan jauh dari alur yang membosankan. Bab pembukaan ini sudah bisa mengundang pembaca untuk masuk lebih jauh ke dalam web novel kamu.

Pada saat membuka bab pertama, kamu bisa langsung membuat konflik di awal supaya bisa menghasilkan benang merah dari kisah yang kamu angkat. Pada adegan pertama yang menjadi penentu apakah web novel kamu akan terus diakses atau justru ditinggalkan.

Kamu tidak bisa menulis adegan yang hanya ala kadarnya. Misalnya jalanan sepi di pagi hari, berangkat ke kampus dan sebagainya yang terasa sudah sangat sering serta terkesan gitu-gitu aja. Ibarat sebuah iklan, pada saat lima detik pertama terlihat tidak menarik maka akan di skip. Seperti itulah novel yang tidak mengedepankan konflik di awal.

2. Kekuatan Kalimat Pertama

Ingat, web novel bukan web cetak. Web novel harus bisa memikat banyak pembaca saat sudah terpublish. Penting untuk membuat kalimat pertama secara powerful. Hal ini sering dianggap remeh penulis novel. Tak jarang sebagian dari mereka mengabaikan unsur penting ini.

Ada baiknya pada kalimat pertama langsung memunculkan kejadian penting, misalnya di koridor sekolah Ega bertabrakan dengan seorang gadis bermata elang. Di kalimat tersebut pembaca sudah dapat melihat adegan penting yang dimulai.

3. Pemunculan Tokoh

Perhatikan pemunculan tokoh pada web novel yang akan kamu terbitkan. Fokus pada tokoh utama laki-laki dan perempuan. Jadikan tokoh ini sebagai pemegang cerita yang kerap muncul, tujuannya supaya pembaca dapat mengidentifikasi kisah tokoh dengan baik. Hindari memunculkan banyak tokoh meskipun latar tempat kejadian berbeda-beda.

4. Tuliskan Nama Tokoh Utama

Menuliskan nama tokoh utama bisa menjadikan web novel laris di era digital. Biasanya pembaca akan selalu mengingat nama dari tokoh utama. Gunakan nama yang unik sesuai dengan genre novel yang hendak digarap. Jangan membuat pembaca bertanya-tanya  siapa nama tokoh utamanya. Itulah kenapa web novel harus ditulis dengan lugas, simple, direct, fluent dan lincah.

5. Bedakan Tingkat Peran

Sebagai penulis tidak bisa menyamakan semua tingkat peran. Harus ada perbedaan yang signifikan antara tokoh utama, tokoh pendukung dan tokoh figuran. Hindari alur cerita yang membuat tokoh pendukung mengambil alih perhatian pembaca. Padahal yang seharusnya melekat pada hati pembaca adalah tokoh utama, baik itu laki-laki maupun perempuan. Pada tiga bab awal, tokoh-tokoh pendukung masih belum perlu dimunculkan.

Pada 3 bab pertama tersebut rangkaian konflik harus selalu terhubung. Supaya bisa menggiring pembaca untuk sampai pada puncak konfliknya. Masukkan permasalahan yang terjadi, dugaan dan kontradiksi. Pastikan alur cerita yang kamu usung membuat pembaca menduga-duga apa yang nantinya akan terjadi pada bab selanjutnya. Padahal dugaan mereka tidak seperti yang terdapat dalam novel. Tentunya pembaca menjadi gemas, bisa-bisa sepanjang hari hanya mengakses web novel.

Bagi kamu yang tertarik ingin ikutan menduga-duga, bisa banget baca novel di GoodDreammer.  Menyajikan banyak genre mulai dari horor, komedi, adventure, romansa, religi, family dan masih banyak lagi genre seru lainnya yang bisa dibaca secara gratisssss. Kamu tidak perlu mengunduh aplikasinya, akses link web novel https://gooddreamer.id/ di ponsel pintar kamu sekarang juga. Selamat menjadi pembaca setia!

Tinggalkan komentar